Reinterpretasi Teologis Steriotipe Perempuan sebagai Paboru dalam Struktur Tolu Sahundulan Lima Saodaran
DOI:
https://doi.org/10.46567/ijt.v12i1.407Kata Kunci:
stereotipe perempuan, Tolu Sahundulan Lima Saodoran, Paboru, GKPSAbstrak
Artikel ini menyoal tentang stereotipe perempuan dalam sistem kekerabatan Tolu Sahundulan Lima Saodoran (TSLS) di Simalungun yang terkonspirasi konstruksi teologi patriarki dan saling berkelindan membentuk kesadaran kolektif. Reinterpretasi dilakukan sebagai sebuah upaya menstimulasi kesadaran bahwa perempuan tidak hanya ditempatkan pada fungsi makna definitif atas dasar tuntutan adat, tetapi mereka sudah saatnya memiliki kesadaran kemajuan dalam bentuk kehadiran dalam makna baru di ruang-ruang publik. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif pendekatan wawancara dan studi literatur sekunder dengan prinsip dialog dan kritik teologi feminis. Simpulannya adalah bahwa citra inferioritas perempuan dan stereotipe perempuan dalam struktur adat simalungun penting dibaca dan dimaknai ulang yang dipelopori oleh GKPS, cendikiawan perempuan Simalungun, dan para teolog-teolog perempuan. Makna paboru dalam TSLS memiliki kesamaan dengan berbagai cara Allah menyatakan kasih keibuan-Nya kepada bangsa Israel di padang gurun, kepada 5.000 orang yang kelaparan, dan cara Yesus memberi kehidupan melalui pelayanan meja dengan menyediakan roti dan anggur. Dengan demikian, kewajiban hukum adat bagi klan perempuan sangat penting dimaknai secara teologis sebab suksesnya pelaksanaan adat tidak akan tercapai tanpa paboru sebagaimana manifestasi eksistensi Allah yang mengibu merawat umat-Nya dan memberi kehidupan.
Unduhan
Referensi
Bevans, Stephen B. Essays in Contextual Theology. Leiden: Brill, 2018.
Daly, Mary. Beyond God the Father: Toward a Philosophy of Women’s Liberation. Boston: Beacon Press, 1973.
Damanik, Erond L. Agama, Perubahan Sosial dan Identitas Etnik: Moralitas Agama dan Kultural di Simalungun. Medan: Simetri Institute, 2017.
_______. “Dispute Resolution: Pentagonal Relationships in the Simalungun Ethnic Group.” Asia-Pacific Social Science Review, Vol. 21, No. 1 (2021): 213-225.
_______. “Hiou, Soja dan Tolugbalanga: Narasi Foto Penampilan Elitis pada Busana Tradisional Simalungun.” Jurnal Masyarakat dan Budaya, Vol. 21, No. 1 (2019): 41-58. https://doi.org/10.14203/jmb.v21i1.800.
_______. “Patriarchy Canonization: Comparing Women’s Political Participation in Matrilineal and Patrilineal Orders in Sumatra, Indonesia.” JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik Universitas Medan Area, Vol. 9, No. 2 (2021): 208-223. https://doi.org/10.31289/jppuma.v9i2.5660.
_______. “Mengekalkan Kekerabatan: Struktur Lima Saodoran pada Upacaya Perkawinan Etnik Simalungun.” WALASUJI, Vol. 11, No. 1 (2020): 1-28.
Fiorenza, Elisabeth Schüssler. Jesus: Miriam’s Child, Sophia’s Prophet: Critical Issues in Feminist Christology. New York: Continuum, 1994.
_______. Wisdom Ways: Introducing Feminist Biblical Interpretation. New York: Orbis Books, 2001.
Girsang, Citra, Waston Malau, dan Ratih Baiduri. “Strategi Perempuan Parombou dalam Resistensi Kemiskinan di Desa Dolok Saribu Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun.” Jurnal Antropologi Sumatera, Vol. 18, No. 2 (2022): 82-92. https://doi.org/10.24114/jas.v19i1.30469.
Gurusinga, Mellya Friska, dan Nurwani Nurwani. “Tortor Martonun Pada Masyarakat Simalungun: Kajian Simbol dan Makna.” Gesture: Jurnal Seni Tari, Vol. 11, No. 2 (2022): 91–101. https://doi.org/10.24114/gest.v11i2.35317.
Hutagalung, Anna Maria. “Keberadaan Nyanyian Urdo-Urdo pada Masyarakat Simalungun di Desa Raya Huluan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.” Grenek: Jurnal Seni Musik, Vol. 2, No. 2 (2013): 86-93. https://doi.org/10.24114/grenek.v2i2.3844.
Hutauruk, Jubir Raplan. “Die Batakkirche Vor Ihrer Unabhängigkeit (1899-1942). Probleme Der Kirchlichen Unabhängigkeit Angesichts Der Problematik von Mission, Kolonialismus Und Nationalismus.” D.Th. dissertation, Theologischen Fakultät der Universität Hamburg, Hamburg, 1980.
Isabella, Riste. “Resistensi Perempuan Batak terhadap Dominasi Sistem Patrilineal Budaya Batak pada Film Demi Ucok Karya Sammaria Simanjuntak.” Skripsi, Universitas Airlangga, 2015.
Jackson, Stevi. “Feminist Social Theory.” In Contemporary Feminist Theories. Eds., Stevi Jackson and Jackie Jones. Edinburgh: Edinburgh University Press, 1998.
Kamus Bahasa Simalungun-Indonesia. Edisi Kedua. Medan: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, 2015.
Kantor Pusat GKPS. Tata Gereja GKPS. n.p.: 2020.
Kassian, Mary A. The Feminist Gospel. Wheaton: Crossway Books, 1992.
Kwok Pui-lan. Introducing Asian Feminist Theology. Sheffield: Sheffield Academic Press, 2000.
Muary, Rholand, dan Feriel Amelia Sembiring. “Mandadang: Kearifan Lokal Masyarakat Batak untuk Perempuan Pasca Melahirkan.” Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya, Vol. 8, No. 1 (2022): 11-24. https://doi.org/10.24114/antro.v8i1.32150.
Nugrahaningsih, Ruth Hertami Dyah. “Tor-Tor dalam Perkahwinan (Marhajabuan): Kajian terhadap Nilai dan Norma dalam Struktur Sosial Masyarakat Simalungun.” Disertasi, Universiti Sains Malaysia, 2017.
Purba, St. A. (tokoh adat dan Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Tarutung). Wawancara. Tarutung. 28 Januari 2024.
Purba, Darwita Hasiani. “Penerimaan Jemaat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di Indonesia terhadap Kesetaraan Gender dalam Kisah Penciptaan Manusia di Alkitab (Kejadian 1:26-30 dan Kejadian 2: 18-24).” Tesis, Universitas Airlangga, 2016. https://doi.org/10/gdlhub-gdl-s2-2008-purbadarwi-6398-tsk1007-minLAMP.pdf.
Purba, Pdt. Darwita. Wawancara via Zoom. 14 Januari 2024.
Putri, Salsa Ovellia, Maya Rifqi Nasution, dan Ewi Tania Apsela. “Makna Simbolik Bulang dan Gotong pada Etnis Simalungun.” Jurnal Indonesia Sosial dan Teknologi, Vol. 3, No. 10 (2022): 1043-1050.
Sagala, Doren Lestari, Mppeaty Nyorong, dan Endang Marianti. “Analisis Faktor yang Berpengaruh terhadap Pernikahan Dini Desa Balimbingan Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.” Miracle Journal, Vol. 2, No. 1 (2022): 101-115. https://doi.org/10.51771/mj.v2i1.243.
Saragih, Anwar. “Ibu Iriana dan Bulang Simalungun.” KOMPASIANA, 17 Agustus 2019. Diakses 20 Juni 2024. https://www.kompasiana.com/anwar74552/5d5810cd0d8230578f4b1544/ibu-iriana-dan-bulang-simalungun.
Saragih, St. Erni/Ny. Sihaloho. Wawancara. Tarutung, 28 Januari 2024.
Saragih, Hisarma, Corry Corry, Edy Gibson Sumbayak, Janmerison Sumbayak, Tuahman Saragih, dan Jomen Purba. Patunggung Adat Simalungun: Penyusunan dan Penyempurnaan Buku Adat Simalungun. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020.
Saragih, Hisarma, Subhilhar, Hamdani Harahap, dan Amir Purba. “The Struggle of Batak Simalungun for Their Identity in Church Organization in Simalungun, Medan, Indonesia.” Journal of Human Behavior in the Social Environment, Vol. 29, No. 6 (2019): 693-704. https://doi.org/10.1080/10911359.2019.1590888.
Saragih, Pdt. J.S. Wawancara. Tarutung. 21 Januari 2024.
Saragih, Jusni H., Irene Umbu Lolo, dan Minggus Minarto Pranoto. “Allah Sebagai Parsonduk: Perempuan Pemimpin dalam Konteks Gereja Kristen Protestan Simalungun dan Masyarakat Simalungun.” Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen, dan Musik Gereja, Vol. 3, No. 2 (2019): 47-68. https://doi.org/10.37368/ja.v3i2.107.
Saragih, Jusni Herlina. “Allah Sang Marsonduk yang Mengibu : Sebuah Upaya Membangun Model Menggereja Feminis-Trinitaris di Gereja Kristen Protestan Simalungun.” Disertasi, Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Jakarta, 2019.
Saragih, St. R/Ny. Silitongah. Wawancara. Tarutung. 28 Januari 2024
Ny. Saragih/br. Sitorus. Wawancara. Tarutung. 28 Januari 2014.
Sinaga, Evan Daniel. “Konstruksi Gender dalam Sistem Pembagian Hak Waris Masyarakat Batak serta Implikasinya dalam Perspektif Teologi Kristen.” Jurnal Analisa Sosiologi, Vol. 12, No. 2 (2023): 242-262.
Susanti, Neila. “Peran Ekonomi Wanita dan Kesetaraan Gender Dalam Budaya Karo.” JGSIMS: Journal of Gender and Social Inclusion in Muslim Societies, Vol. 1, No. 2 (2020): 52-69. http://repository.uinsu.ac.id/10743/.
Tillich, Paul. Systematic Theology. Volume 3. Chicago, IL: The University of Chicago Press, 1963.
Ny. Tobing/br. Girsang. Wawancara. Tarutung. 28 Januari 2024.
Wardhani, Dinda Ayu, dan Putri Maulina. “Peran Pembentukan Komite Sosial Kesetaraan Gender Perempuan dalam Isu Stereotip.” Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, Vol. 3, No. 7 (2022): 785-798.
Waruwu, Ermina, Diana Pramita Sumbayak, Siti Fatimah Br. Sipayung, dan Pahala Manik. “Analisis Proses dan Nilai Hata- Hata Mambere Podah dalam Perkawinan Adat Simalungun.” SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 2, No. 2 (2019): 141-151. https://doi.org/10.29408/sbs.v2i2.1602.
Wijaya, Noviza Khairina. “Kedudukan Anak Perempuan dalam Hukum Waris Adat Simalungun dalam Pembagian Warisan (Studi di Kecamatan Pematang Raya Kabupaten Simalungun).” Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2021.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2024 Erman Sepniagus Saragih
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.