Peran Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan dalam Penanggulangan Kemiskinan
Kasus di GPIB Jemaat ”EKKLESIA” DKI Jakarta dan GPIB Jemaat ”NEHEMIA” Desa Cipayung, Kabupaten Bogor
DOI:
https://doi.org/10.46567/ijt.v1i2.86Kata Kunci:
organisasi keagamaan masyarakat sipil, peran, pengentasan kemiskinan, Navigation Model, Gereja Protestan Indonesia di bagian Barat (GPIB), kepemimpinan yang baikAbstrak
Reformasi hadir di Indonesia tahun 1998 namun masih belum berhasil untuk mengentaskan kemiskinan. Banyak orang berpikir bahwa pengentasan kemiskinan merupakan pihak yang bertanggung jawab paling besar. Nyatanya pemerintah bukanlah satu-satunya yang berperan dalam pembangunan. Sektor privat dan organisasi-organisasi masyarakat sipil juga memainkan peran yang penting di dalamnya. Gereja Protestan Indonesia di bagian Barat (GPIB), sebagai bagian dari organisasi-organisasi masyarakat sipil, tampak memerankan peran yang sangat strategis dalam pembangunan, termasuk juga pengentasan kemiskinan. Beberapa kajian menunjukkan bahwa kualitas kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan peran GPIB dalam mengurangi kemiskinan. Hal ini sangat terkait dengan pembentukan karakter masyarakat yang memungkinkan organisasi-organisasi sipil bidang agama untuk memberikan kontribusi maksimum dalam mengurangi kemiskinan. Dengan demikian, 12S-7C5P-3S-GT Navigation Model dapat menyediakan petunjuk-petunjuk bagi para pemimpin dan umat GPIB untuk membangun karakter sehingga mereka siap dan mampu menjalankan peran konkret dalam pengentasan kemiskinan.
Unduhan
Referensi
Biro Pusat Statistik. “Tingkat Kemiskinan Di Indonesia: Berita Resmi Statistik No. 47/IX/1 September 2006.” BPS, 2006.
Ibrahim, Buddy. TQM (Total Quality Management): Panduan untuk Menghadapi Persaingan Global. Jakarta: Djambatan, 2000.
Komite Penanggulangan Kemiskinan. Dokumen Interim Strategi Penanggulangan Kemiskinan, Sebuah Kerangka Proses Penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Jangka Panjang. Jakarta: KPK, 2003.
Neuman, W. Lawrence. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approach. 3rd ed. New York: Allyn and Bacon, 1997.
Papilaya, Eddy Chiljon. “Akar Penyebab Kemiskinan Menurut Rumah Tangga dan Strategi Penanggulangannya: Kasus di Kota Ambon Provinsi Maluku dan di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.” Disertasi. Institut Pertanian Bogor, 2006.
Prasetiyo, Anjas. “Romo Mangun, Pembela Wong Cilik Kali Code.” Kompasiana, November 10, 2012. http://sosbud.kompasiana.com/2012/11/10/romomangun-pembela-wong-cilik-kali-code-507976.html.
Rahayu, Sri. SPSS Versi 12.00 Dalam Riset Pemasaran. Bandung: AlfraBeta, 2005.Ritonga, Hamonangan. “Mengapa Kemiskinan Di Indonesia Menjadi Masalah Berkelanjutan?” Kompas, 2003. http://www.kompas.com/kompascetak/0402/10/ekonomi/847162.htm.
Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000.
Slamet, M. “Materi Kuliah Manajemen Mutu Terpadu (MMT).” Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, 2002.
Weber, Max. The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. New York: Charles Scribner’s Sons, 1958.
Widodo, Joko. Good Governance: Telaah Dari Dimensi Akuntabilitas Dan Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi Dan Otonomi Daerah. Surabaya: Penerbit Insan Cendekia, 2001.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.