Dekolonialisasi Pendidikan Agama Kristen di Indonesia

Penulis

  • Mariska Lauterboom Graduate Theological Union

DOI:

https://doi.org/10.46567/ijt.v7i1.8

Kata Kunci:

Dekolonialisasi, poskolonial, pendidikan agama Kristen, Indonesia, imaginasi

Abstrak

Tulisan ini mengeksplorasi pentingnya dekolonialisasi pendidikan agama Kristen di Indonesia, khususnya di gereja-gereja legasi kolonial Belanda, dengan menggunakan pendekatan poskolonial dan dekolonial. Setelah secara singkat menelusuri dan mengkritisi sejarah panjang kolonialisme Barat dalam kaitan dengan praktik pendidikan, tulisan ini menjabarkan berbagai rasional berkaitan dengan konten, relasi dan metode pendidikan di masa kini yang merefleksikan jejak pendidikan masa lalu yang menindas dan menjajah. Dekolonialisasi melalui imajinasi dekolonial dalam ruang relasi belajar-mengajar hadir sebagai alternatif transformasi dan liberasi pendidikan agama Kristen di konteks poskolonial Indonesia. Dalam imajinasi ini, dualisme tubuh dan pikiran serta sakral dan profan ditiadakan, dan Tuhan hadir berjumpa dengan semua sebagai Sang Pembebas.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Mariska Lauterboom, Graduate Theological Union

Mariska Lauterboom, Ph.D. (cand.), adalah dosen di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Ia juga adalah Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) yang ditahbiskan tahun 2008 di Gereja Maranatha, Ambon. Mariska menyelesaikan studi magister di San Francisco Theological Seminary (SFTS), San Anselmo di tahun 2013. Sejak tahun 2016, menempuh program doktoral di bidang Pendidikan Agama pada Graduate Theological Union (GTU), Berkeley, Amerika Serikat. Saat ini, Mariska sedang menulis disertasinya sambil menikmati perannya sebagai seorang ibu dan istri. Bidang minatnya adalah dekolonialisasi pendidikan agama Kristen, ritual dan perempuan, dan pedagogi pembebasan.

Referensi

Antone, Hope S. Religious Education in Context of Plurality and Pluralism. Quezon City: New Day Publishers, 2003.

_______. “The Shape of Christian Religious Education in Asia.” Religious Education, Vol. 99, No. 1 (2004): 79–85.

Aritonang, Jan S. Mission Schools in Batakland (Indonesia), 1861-1940. Leiden: Brill, 1994.

Barongo-Muweke, Norah. Decolonizing Education: Towards Reconstructing a Theory of Citizenship Education for Postcolonial Africa. Hannover: Springer, 2016.

Battiste, Marie. Decolonizing Education: Nourishing the Learning Spirit. Saskatoon, SK, Canada: Purich Publishing Limited, 2013.

Bhabha, Homi K. The Location of Culture. London: Routledge, 1994.

Bhambra, Gurminder K. “Postcolonial and Decolonial Dialogues,” Postcolonial Studies, Vol. 17, No. 2 (2014): 115–121. https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/13688790.2014.966414.

Boehlke, Robert R. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktik Pendidikan Agama Kristen: Dari Yohanes Amos Comenius sampai Perkembangan PAK di Indonesia. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2009.

Christiani, Tabita Kartika. “Biarkan Mereka Bercerita: Pendidikan Kristiani dan Keadilan Gender.” Dalam Perempuan Indonesia dalam Karya dan Pengabdian. Eds., Deetje Rotinsulu Tiwa dan Mariska Lauterboom, 13–32. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014.

Cooley, Frank. Indonesia: Church and Society. New York: Friendship Press, 1968.

_______. “Altar and Throne in Central Moluccan Societies.” Indonesia, No. 2 (1966): 135–156.

Diversi, Marcelo, and Claudio Moreira. Betweener Talk: Decolonizing Knowledge Production, Pedagogy, and Praxis. New York: Routledge, 2016.

Dube, Musa W. Postcolonial Feminist Interpretation of the Bible. St. Louis, MO: Chalice Press, 2000.

van den End, Th. Ragi Carita: Sejarah Gereja di Indonesia 1, 1500-1860. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1988.

van den End, Th., dan Jan S. Aritonang, “1800-2005: A National Overview.” In A History of Christianity in Indonesia. Eds., Jan Sihar Aritonang and Karel Steenbrink. Leiden: Brill, 2008.

Farhadian, Charles E. Christianity, Islam, and Nationalism in Indonesia. New York: Routledge, 2005.

Fitriyah, Lailatul. “Religious Peacebuilding in Post-War Maluku: Tiwery’s Theology of the Mother (Teologi-Ina) and Nunusaku-based Cosmology.” Interreligious Relations, No. 10 (2019): 1–12.

Freire, Paulo. Pedagogy of the Oppressed. New York: Continuum, 2011.

Harris, Maria. Fashion Me A People: Curriculum in the Church. Louisville, KY: Westminster/John Knox Press, 1989.

Hattu, Justitia Vox Dei. “Protestantisme dan Pendidikan Kristiani.” Dalam Menuju Gereja Orang Basudara: Refleksi 500 tahun Protestantisme dari Maluku. Eds., Rudolf Rahabeat dan Johan Saimima. Salatiga: Satya Wacana University Press dan Sinode GPM, 2017.

_______. Mewarga Dengan Hati: Pembelajaran Transfromatif sebagai Respon Pedagogis Kristiani terhadap Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Indonesia Masa Kini. Jakarta: BPK Gunung Mulia dan STT Jakarta, 2018.

hooks, bell. Teaching to Transgress: Education as the Practice to Freedom. New York: Routledge, 1994.

Kolimon, Mery. “Peringatan dan Penyembuhan.” In Perempuan Indonesia dalam Karya dan Pengabdian. Eds., Deetje Rotinsulu Tiwa and Mariska Lauterboom, 127–152. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014.

Kwok Pui-Lan, Discovering the Bible in the Non-Biblical World. Eugene, OR: Wipf & Stock Publishers, 2003.

Lakawa, Septemmy. “Teaching Trauma and Theology Inspires Lives of Witnessing Discipleship: Theological Education as Missional Foundation.” International Review of Mission, Vol. 107, No. 2 (2018): 331–346.

Lavia, Jennifer and Sechaba Mahlomahalo, eds. Culture, Education and Community: Expressions of the Postcolonial Imagination. New York: Palgrave Macmillan, 2012.

Lee, Boyung. Transforming Congregations through Community: Faith Formation from the Seminary to the Church. Louisville, KY: Westminster John Knox Press, 2013.

_______. “Toward Liberating Interdependence: Exploring an Intercultural Pedagogy.” Religious Education, Vol. 105, No. 3 (2010): 283–298.

Mangililo, Ira D. “When Rahab and Indonesian Christian Women Meet in the Third Space.” Journal of Feminist Studies in Religion, Vol. 31, No. 1 (2015): 45–64.

Palmer, Parker. To Know As We Are Known: Education as a Spiritual Journey. New York: Harper Collins, 1993.

Pieris, John. Tragedi Maluku: Sebuah Krisis Peradaban. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004.

Sasongko, Nindyo. “Epistemic Ignorance and the Indonesian Killings of 1965–1966: Righting the Wrongs of the Past and the Role of Faith Community.” Political Theology, Vol. 20, No. 3 (2019): 1–16. https://doi.org/10.1080/1462317X.2019.1568705.

Segovia, Fernando F. Decolonizing Biblical Studies: A View from the Margins. Maryknoll, NY: Orbis Books, 2000.

Souisa, Nancy. “Makan Patita: Nilai dan Maknanya dalam Membangun Pendidikan Kristiani yang Kontekstual.” Disertasi. Universitas Kristen Satya Wacana, 2017.

Smith, Linda Tuhiwai. Decolonizing Methodologies: Research and Indigenous Peoples. Indigenous People. London: Zed Books Ltd and University of Otago Press, 2004.

Tiwery, Yudit Weldemina. “Manusia Pertama Itu Namanya Ina: Membaca Narasi Mitos Penciptaan dari Perspektif Perempuan Maluku.” Indonesian Journal of Theology, Vol. 5, No.2 (2017): 211–226.

Tolbert, Mary Ann. “A New Teaching with Authority: A Re-evaluation of the Authority of the Bible.” In Teaching the Bible: The Discourse and Politics of Biblical Pedagogy. Eds., Fernando F. Segovia and Mary Ann Tolbert, 168–189. Maryknoll, NY: Orbis Books, 1998.

Tye, Karen B. Basics of Christian Education. St. Louis, MO: Chalice Press, 2000.

Diterbitkan

2019-07-30 — Diperbaharui pada 2019-07-30

Cara Mengutip

Lauterboom, M. (2019). Dekolonialisasi Pendidikan Agama Kristen di Indonesia. Indonesian Journal of Theology, 7(1), 88-110. https://doi.org/10.46567/ijt.v7i1.8