Dari Terra Sancta ke Terra Incognita
Dua Contoh Negosiasi Identitas Umat Kristen Purba
DOI:
https://doi.org/10.46567/ijt.v2i1.78Abstrak
Tulisan ini merupakan upaya untuk belajar dari pergulatan identitas di jemaat Kristen perdana. Kekristenan yang lahir dari rahim Yudaisme didorong dan ditantang untuk merumuskan ulang identitasnya, bertolak dari akar-akar keYahudiannya dan berhadapan dengan pusaran arus Helenisasi. Bagai kelana di tanah tak dikenal (terra incognita), perjalanan ini tidak dapat tidak
melahirkan identitas baru yang pada satu sisi tak terlepas dari bingkai umat berKitab yang melahirkannya dan pada sisi lain justru menggugat watak eksklusif yang mencirikan bingkai itu. Dalam tinjauan ini dipaparkan dua contoh utamanya, yakni dalam reinterpretasi radikal oleh Paulus terhadap Taurat dan identitas umat Allah di dalam Kristus, dan reinterpretasi penulis surat Petrus yang pertama terhadap identitas "Khristianos" sebagai "perantau" dan "pendatang" dalam konteks Romawi-Helenistik. Seperti yang nyata dari kedua contoh tersebut, negosiasi dan renegosiasi identitas merupakan keniscayaan yang tak terelakkan setiap kali Kekristenan memasuki wilayah baru dalam perjumpaan dengan yang "lain" dan berupaya untuk mengakar kembali di terra incognita yang baru.
Unduhan
Referensi
Berger, Adolf. Encyclopedic Dictionary of Roman Law. Philadelphia, PA: American Philosophical Society, 1953.
Bird, Michael F. The Saving Righteousness of God: Studies on Paul, Justification and the New Perspective. Eugene, OR: Wipf and Stock, 2007.
Douglas, Mary. Purity and Danger: An Analysis of the Concepts of Pollution and Taboo. London: Routledge & Kegan Paul, 1966.
Dunn, J.G. The Theology of Paul the Apostle. London: T & T Clark, 1998
_______. “4QMMT and Galatians.” In New Testament Studies, Vol. 43 (1997): 147 –153.
Elliott, J.H. A Home for the Homeless. Philadelphia, PA: Fortress, 1981.
Harding, Mark, ed. Early Christian Life and Thought in Social Context:A Reader. London: Sheffield Academic Press, 2003.
Hertzberg, A. “Jewish Identity.” In Oxford Dictionary of the Jewish Religion. Eds., R. J. Zwi Werblowsky and Geoffrey Wigoder. New York: Oxford University Press, 1997.
Lampe, P., and U. Luz. “Post-Pauline Christianity and Pagan Society.” In Christian Beginnings: Word and Community from Jesus to Post-Apostolic Times. Louisville, KY: Westminster/John Knox Press, 1993.
Mandaru, Hortensius F. “Kekudusan: Sebuah Tafsiran Alternatif.” Jurnal Proklamasi, Vol. 7 (2006): 23–46.
Meeks, Wayne A. The First Urban Christians: The Social World of the Apostle Paul. New Haven: Yale University Press, 1983.
Sanders, E.P. Paul and Palestinian Judaism. London: SCM Press, 1979.
Schaefer, H. “Paroikos.” In Paulys Real-Encyclopadie Der Classischen Altertumswissenschaft. Eds., Georg Wissowa and Wilhelm Kroll. Stuttgart: J.B. Metzlersche, 1949.
Stambaugh, J., dan D. Balch. Dunia Sosial Kekristenan Mula-mula. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.
Theissen, Gerd. Studien zur Soziologie des Urchristentums. Tübingen: J.C.B. Mohr, 1979.
Tjen, Anwar. “LXX dalam Perjanjian Baru: Sebuah Tinjauan Terhadap Beberapa Persoalan Metodologis.” Dalam Forum Biblika, Vol. 25 (2010): 20–40.
_______. “Misi dalam Dunia Majemuk.” Dalam Tutur Tinular: Punjung Tulis 70 Tahun Supardan. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta, 2010.
_______. “Umat Yang ‘(Ter)asing:’ Sebuah Tinjauan mengenai Status dan Respons Jemaat Purba menurut Surat 1 Petrus.” Jurnal Proklamasi, Vol. 4 (2004): 94–103.
_______. “Israel dan Prasangka-prasangka Kita.” Dalam Berteologi Itu Asyik: Kumpulan Refleksi Teologis Menghormati 91 Tahun Pdt. Prof. Dr. P.D. Latuihamallo. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2009.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.