Yang Terlupakan, Yang Berkarya

Tinjauan atas Peran Perempuan Jawa dalam Tradisi Rewang untuk Memahami Ulang Makna sebuah Karya

Penulis

  • Lukas Eko Budiono Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.46567/ijt.v5i1.35

Kata Kunci:

rewang, karya, peran perempuan, mengingat, relasi

Abstrak

Masyarakat Jawa memiliki tradisi rewang yang dilakukan mayoritas oleh kaum perempuan, karena rewang terkait dengan cara mempersiapkan dan membuat makanan. Sebagai nilai budaya, rewang merefleksikan standar ideal peran perempuan. Penilaian peran perempuan dalam tulisan ini sebuah upaya untuk mengeksplorasi makna sebuah karya dan menemukan makna hospitalitas berdasarkan tradisi rewang sekaligus untuk memperlihatkan tentang makna dan nilai-nilai sosial dari tradisi rewang. Pemaknaan sebuah karya harus dimulai dengan mengingat betapa pentingnya peran setiap orang dalam tradisi rewang. Partisipasi anggota masyarakat Jawa dalam tradisi rewang memperlihatkan pentingnya memperkuat hubungan darah dengan orang lain (dalam bahasa Indonesia disebut silaturahmi). Hubungan darah ini menjadi nilai inti dalam rewang, sehingga rewang menjadi sebuah model berkomunitas dalam konteks sosial di Indonesia. Dengan demikian, dengan menggunakan perspektif rewang, tulisan ini mencoba untuk menunjukkan bahwa hospitalitas dapat menjadi dasar bagi identitas kehadiran komunitas Jawa.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Lukas Eko Budiono, Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta

Lukas Eko Budiono adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT Jakarta). Ia berasal dari Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS) Bauh Gunung Sari, Lampung Timur. Ia menulis skripsi berjudul "Gereja Merewang: Sebuah Konstruksi Teologis tentang Menggereja yang Hospitable Berdasarkan Tradisi Rewang." Selain menulis, ia juga tertarik pada bidang seni, terutama melukis.

Referensi

Amiruddin, Mariana. “Hari Ibu Bukan Mother’s Day.” Dalam Tempo 21 Desember 2015.

Dewi, Kurniawati Hastuti. “Profiles, Statuses and Performance of Female Local Leaders: Impact Study of Direct Local Elections.” Indonesian Feminist Journal, Vol. 3, No.1 (2015): 39– 59.

Arendt, Hannah. The Human Condition. New York: Doubleday Anchor Books, 1959.

Astiyanto, Heniy. Filsafat Jawa: Menggali Butir-butir Kearifan Lokal. Yogyakarta: Warta Pustaka, 2006.

Bohannan, Paul, and Mark Glazer. High Point in Anthropology. New York: Alfred A. Knope, 1973.

Cendananews. “Tradisi Rewang Tempatkan Perempuan sebagai Penentu Kesuksesan Hajatan.” Diakses 14 Mei 2018. https://www.cendananews.com/2017/03/tradisi-rewangtempatkan-perempuan-sebagai-penentu-kesuksesanhajatan.html.

De Beauvoir, Simone. The Second Sex. London: Jonathan Cape, 2015.

Djajadiningrat-Nieuwenhuis, Madelon. “Ibuism and Priyayization: Path to Power?” In Indonesian Women in Focus: Past and Present Notions. Eds., Elisabeth Locher-Scholten and Anke Neihof, 43–51. Dordrecht: Foris Publication, 1987.

Eviota, Elizabeth. The Political Economy of Gender. London: Zed Books Ltd., 1992.

Flowers, T. J. “Improving Crop Salt Tolerance.” Journal of Experimental Botany, Vol. 55, No. 396 (2004): 307–319.

Foley, William A. Anthropological Linguistics: An Introduction. Malden, MA: Blackwell Publisher Ltd., 2001.

Geertz, Clifford. Local Knowledge: Further Essays in Interpretive Anthropology. New York: Basic Book Publisher, 1983.

Van Gelder, Craig. The Missional Church and Denominations: Helping Congregations Develop a Missional Identity. Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans Publishing Company, 2008.

Gerung, Rocky. “Feminist Ethics Against the Stigma of Theocracy-Patriarchy: Reflections on the 2014 Presidential Election.” Indonesian Feminist Journal, Vol. 3, No.1 (2015): 69–75.

Hartatik. Wawancara oleh penulis. Lampung, Indonesia, 4 Mei 2017.

Hasbullah. “Rewang: Kearifan Lokal dalam Membangun Solidaritas dan Integrasi Sosial Masyarakat di Desa Bukit Batu Kabupaten Bengkalis.” Jurnal Sosial Budaya, Vol. 9, No. 2 (2012): 231–243.

Inawati, Asti. “Peran perempuan dalam mempertahankan kebudayaan Jawa dan kearifan lokal.” Jurnal Musawa, Vol. 13, No. 2 (2014): 195–206.

Inkeles, Alex, dan David H. Smith. Becoming Modern: Individual Change in Six Developing Countries. London: Heinemann, 1974.

Jacques, Genevieve. Beyond Impunity: An Ecumenical Approach to Truth, Justice, and Reconcilitation. Geneva: WCC Publications, 2000.

Jay, Robert R. Javanese Villagers: Social Relations in Rural Modjukuto. Cambridge, MA: The M. I. T. Press, 1969.

Jurnal Perempuan. “Julia Suryakusuma: Ibuisme Negara adalah Perkawinan antara Feodalisme dan Kapitalisme.” Diakses 28 Januari 2018. https://www.jurnalperempuan.org/berita/julia-suryakusumaibuisme-negara-adalah-perkawinan-antara-feodalisme-dan-kapitalisme.

Lakawa, Septemmy E. “Risky Hospitality: Mission in the Aftermath of Religious Communal Violence in Indonesia.” Th.D. diss. Boston University School of Theology, 2011.

Lestari, Ayuk. Wawancara oleh penulis. Lampung, Indonesia, 4 Mei 2017.

Magnis-Suseno, Franz. Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999.

Metz, Johann Baptist. Faith in History and Society: Toward a Practical Fundamental Theology. Trans., James Matthew Ashley. New York: Crossroad Publishing Company, 2007.

Narvaez, Darcia. “The Future of Research in Moral Development and Education.” Journal of Moral Education, Vol. 42, No. 1 (2013): 1–11.

Newberry, Jannice. Back Door Java: Negara, Rumah Tangga, dan Kampung di Keluarga Jawa. Terj., Bernadetta Esti Sumarah dan Masri Maris. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, 2013.

Pakpahan, Binsar Jonathan. “Teologi Ingatan sebagai Dasar Rekonsiliasi dalam Konflik.” Jurnal Filsafat dan Teologi, Vol. 12, No. 2 (2013): 253–277.

Permanadeli, Risa. Dadi Wong Wadon: Representasi Perempuan Jawa di Era Modern. Yogyakarta: Pustaka Ifada, 2015.

Prayitno, Ujianto Singgih. Kontekstualisasi Kearifan Lokal dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPR RI, 2013.

Rasid Rachman. Hari Raya Liturgi: Sejarah dan Pastoral Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.

Rita. Wawancara oleh penulis. Lampung, Indonesia, 4 Mei 2017.

Russell, Letty M. Just Hospitality: God’s Welcome in a World of Difference. Louisville, KY: Westminster John Knox Press, 2009.

Suwono, Hadi. Wawancara oleh penulis. Lampung, Indonesia, 3 Mei 2017.

Volf, Miroslav. Exclusion and Embrace: A Theological Exploration of Identity, Otherness, and Reconciliation. Nashville, TN: Abingdon Press, 1996.

_______. The End of Memory: Remembering Rightly in a Violent World. Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans Publishing, 2006.

Warnock, G. J. The Object of Morality. London: Metheun, 1971.

Whelehan, Imelda. Modern Feminist Thought: From the Second Wave to Post Feminism. New York: New York University Press, 1993.

Wicaksono, M. Arief. “Ibuisme Masa Kini: Suatu Etnografi tentang Posyandu dan Ibu Rumah Tangga.” Indonesian Journal of Anthropology, Vol. 1, No. 2 (2016): 125–137.

Widiastuti, Asyeria. Wawancara oleh penulis. Jakarta, Indonesia, 5 Mei 2017.

Widyastuti, Yuli. Superwife: Resep Rahasia Menjadi Istri Idaman. Jakarta: Tangga Pustaka, 2013.

Wiesel, Elie. All Rivers Run to the Sea: Memoirs. London: Harper Collins, 1996.

Diterbitkan

2017-07-30 — Diperbaharui pada 2017-07-30

Cara Mengutip

Budiono, L. E. (2017). Yang Terlupakan, Yang Berkarya: Tinjauan atas Peran Perempuan Jawa dalam Tradisi Rewang untuk Memahami Ulang Makna sebuah Karya. Indonesian Journal of Theology, 5(1), 68-98. https://doi.org/10.46567/ijt.v5i1.35

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama