Folk Christian Community pada Jemaat Kristen di Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Resort Pendahara Katingan

Penulis

  • Stynie Nova Tumbol Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya
  • Yane Octavia Rismawati Wainarisi Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.46567/ijt.v11i1.289

Kata Kunci:

folk religion, tradisi, ritual, Kaharingan, Gereja Kalimantan Evangelis (GKE Pendahara), ekoteologi

Abstrak

Keterbukaan kultural masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah telah membuat orang-orang Dayak mengadopsi tradisi-tradisi Kristen dengan cepat sejak Kristianitas masuk ke sana pada akhir dekade 1830-an. Namun, tidak semua komunitas Kristen dapat mendamaikan iman mereka dengan budaya asli. Banyak orang Dayak yang terus menghadapi dilema antara hidup sebagai orang Kristen “sejati” yang meninggalkan segala tradisi asli sama sekali, namun diperhadapkan dengan kekhawatiran akan punahnya budaya lokal, atau, di sisi lain, hidup sebagai orang-orang Kristen yang masih taat tradisi namun terhisab dalam praktik sinkretisme. Kabupaten Katingan secara umum merupakan daerah yang fenomenal karena memiliki cukup banyak komunitas Kristen yang masih terus hidup dalam agama asli mereka, Kaharingan. Kaharingan sendiri bukan sekadar agama melainkan sebuah aspek budaya dari masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah. Penelitian kualitatif menggunakan metode-metode fenomenologis untuk meneliti GKE Resort Pendahara Katingan yang jemaat-jemaatnya masih terlibat aktif dalam praktik-praktik ritual dan tradisi leluhur Kaharingan. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara-wawancara, dan penelitian kepustakaan, serta triangulasi data sebelum analisis dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini tim menemukan bahwa pada prinsipnya tidak semua budaya asli dari folk religion adalah buruk karena cukup banyak budaya yang justru menumbuhkan nilai-nilai susila, termasuk pemeliharaan pelestarian ekosistem dalam bingkai ekoteologi. Kearifan susila lokal mendukung dan sejalan dengan tradisi gereja, sebagaimana tampak dalam terminologi belom bahadat—sebuah istilah yang merujuk pada kehidupan yang arif dan benar seturut dengan kebenaran dari tradisi—yang berbicara tentang keramahtamahan terhadap sesama makhluk ciptaan dan bumi tempat manusia tinggal di dalamnya.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Stynie Nova Tumbol, Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

Stynie Nova Tumbol adalah dekan Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Kristen IAKN Palangka Raya. Minat risetnya adalah kajian biblika dan sosiologi agama.

Yane Octavia Rismawati Wainarisi, Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

Yane Octavia Rismawati Wainarisi adalah dosen prodi Pastoral Konseling FISiKK IAKN Palangka Raya. Minat risetnya adalah kajian biblika dan sosiologi agama.

Referensi

Anggraini, Gita. “Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Masyarakat Adat Dayak Ngaju.” At-Turats, Vol. 10, No. 2 (2016): 91-102. https://doi.org/10.24260/at-turats.v10i2.667.

Baier, Georg Martin. “Agama Hindu Kaharingan sebagai Nativisme Sesudah Pengaruh Kristen Menjadi Peristiwa yang Tak Ada Tandingannya.” Jurnal Simpson, Vol. 1, No. 2 (2014): 165-178.

Bawono, Harry, “Susila Budi Dharma (SUBUD): Komunitas Multikultural Berbasis Spiritualitas” Dalam Agama dan Kepercayaan Nusantara. Eds., Sumanto Al Qurtuby dan Tedi Kholiludin. Semarang: eLSA Press, 2019.

Bella, Rizka, Stevany, Ahmad Ilham Gujali, Ratna Sari Dewi, Eddy Lion, dan Maryam Mustika. “Sistem Masyarakat dan Organisasi Suku Dayak Ngaju (Studi Kasus di Desa Mandomai Kalimantan Tengah).” Jurnal Kewarganegaraan, Vol. 5, No. 2 (2021): 364-375. https://doi.org/10.31316/jk.v5i2.1676.

BPS Kabupaten Katingan. Kecamatan Tewang Sangalang Garing dalam Angka. Katingan: BPS Katingan, 2022.

Crooke, William. The Popular Religion and Folk-Lore of Northern India. Whitehall Garden: Wesminster Archibald Constable & Co., 1896.

Dakir. “Pengelolaan Budaya Inklusif Berbasis Nilai Belom Bahadat pada Huma Betang dan Transformasi Sosial Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah.” Religio: Jurnal Studi Agama-Agama, Vol. 7, No. 1 (2017): 28-54.

Dewi, Mustika Diani. “Agama dan Kebudayaan Kaharingan Di Kalimantan Tengah menurut Para Penulis Indonesia (1990-2013).” Skripsi, UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2018.

Dorcey, Peter F. The Cult of Silvanus: A Study in Roman Folk Religion. Leiden: Brill, 1992.

Dyson, L., dan M. Asharini. Tiwah Upacara Kematian Pada Masyarakat Dayak Ngaju Di Kalimantan Tengah. Jakarta: Dirjen Kebudayaan Depdikbud, 1981.

Edara, Inna Reddy. “Religion : A Subset of Culture and an Expression of Spirituality.” Advances in Anthropology, Vol. 7, No. 4 (2017): 273-288. https://doi.org/10.4236/aa.2017.74015.

van Engen, Charles E. The State of Missiology Today Global Innovations in Christian Witness. Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 2015.

Pdt. Frankisu (pendeta Resort). Wawancara. Pendahara. 30 Juli 2022.

Pdt. Frankisu dan Pdt. Miensi (Sekretaris Resort GKE Pendahara Katingan). Wawancara. Pendahara. 30 Juli 2022.

Fransusi. “Kajian Jenis, Fungsi dan Makna Mantra Dayak Ngaju (The Study of Types, Functions, and Meanings of Dayak Ngaju Mantras).” Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya, Vol. 8, No. 2 (2018): 34-44.

Ghifarie, Ibn. Ensiklopedia Meyakini Menghargai: Mengenal Lebih Dekat Ragam Agama dan Kepercayaan di Indonesia. Eds., Shinta dan Azhar Muhamad Akbar. Jakarta: Expose, 2018.

Hiebert, Paul G., R. Daniel Shaw, and Tite Tiénou. Understanding Folk Religion: A Christian Response to Popular Beliefs and Practices. Grand Rapids, MI: Baker, 1999.

Hori, Ichiro. Folk Religion in Japan: Continuity and Change. Eds., Joseph M Kitagawa and Alan. Miller. Chicago: The University of Chicago Press, 1968.

Hukantaival, Sonja. “Finding Folk Religion: An Archaeology of ‘Strange’ Behaviour.” Folklore, Vol. 55 (2013): 99-124. https://doi.org/10.7592/FEJF2013.55.hukantaival.

Kosasi. Wawancara. Bangkuang. 31 Juli 2022.

_______. Wawancara. Bangkuang. 8 Agustus 2022.

Kumoro, Nindyo Budi. “Semangat Mencari Pengakuan dan Realitas di Lapangan: Institusionalisasi dan Praktik Agama Kaharingan dalam Transformasi Ekonomi di Pedesaan Dayak Kalimantan.” Dalam Pluralisme, Multikulturalisme, dan Batas-Batas Toleransi. Eds., Hipolitus K. Kewuel, Ary Budiyanto, Yusri Fajar, dan Nindyo Budi Kumoro. Malang: Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya, 2017.

Kurniawan, Septa A., Fransiska S. Hartatik, Isabella Jeniva, dan Gurendro Putro. Tetesan Danum Tawar Di Dusun Seribu Akar. Surabaya: Lembaga Penerbitan Balitbangkes, 2014.

Maarif, Samsul. Pasang Surut Agama Leluhur dalam Politik Agama di Indonesia. Yogyakarta: CRCS UGM, 2017.

Majelis Sinode GKE. “Himpunan Peraturan Gereja Kalimantan Evangelis Tahun 2016,” 2016.

_______. “Tata Gereja Kalimantan Evangelis: Keputusan Sinode Umum XXIII GKE No. 23/SU-XXIII/GKE/7/2015 tanggal 9 Juli 2015 di Tamiang Layang,” 2015.

_______. Tata Gereja Kalimantan Evangelis berdasarkan keputusan Sinode Umum XXIIIGKE No.23/SU-XXIII/GKE/7/2015 tanggal 9 Juli 2015 di Tamiang Layang.

McDaniel, June. Making Virtuous Daughters and Wives: An Introduction to Women’s Brata Rituals in Bengali Folk Religion. New York: State University of New York Press, 2003.

Melie. Wawancara. Pendahara. 31 Juli 2022.

Natalia, Desi. Wawancara. Pendahara. 30 Juli 2022.

Nilsson, Martin P. Greek Folk Religion. Philadelphia, PA: University of Pennsylvania Press, 1998.

Normuslim. “Kerukunan Antar Umat Beragama Keluarga Suku Dayak Ngaju di Palangka Raya.” Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, Vol. 3, No. 1 (2018): 66-89. https://doi.org/10.15575/jw.v3i1.1268.

Nyoman, Rahmawati Ni. “Implementasi Nilai Kearifan Lokal (Huma Betang) dalam Interaksi Sosial Masyarakat Dayak di Kota Palangka Raya.” Jurnal Tampung Penyang, Vol. XVII, No. 1 (2019): 18-30.

Olson, Roger E. Questions To All Your Answers: A Journey from Folk Religion to Examined Faith. Vol. 4. Grand Rapids, MI: Zondervan, 2016.

Overmyer, Daniel L. Folk Buddhist Religion: Dissenting Sects in Late Traditional China. Folk Buddhist Religion. Cambridge, MA: Harvard University Press, 1976.

Pelu, Ibnu Elmi A. S., dan Jefry Tarantang. “Interkoneksi Nilai-Nilai Huma Betang Kalimantan Tengah dengan Pancasila.” Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, Vol. 14, No. 2 (2018): 119-126. https://doi.org/10.23971/jsam.v14i2.928.

Pilakoannu, Rama Tulus. “Perempuan dalam Konteks Ritual Agama Kaharingan pada Suku Dayak Maanyan.” Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia, Vol. 1, No. 1 (2020): 67-80. https://doi.org/10.46445/jtki.v1i1.289.

Pranata dan Sulandra. “Kearifan Lokal Hindu Kaharingan (Pandangan Ketuhanan, Ritual, dan Etika).” Dharma Duta, Vol. 19, No. 1 (2021): 31-49.

Purwana, Bambang H. Suta. “Konflik Antarkomunitas Etnis Dan Representasi Identitas Etnis Di Sampit.” Jantra, Vol. V, No. 10 (2010): 883-896.

Al Qurtuby, Sumanto. “Merawat Agama dan Kepercayaan Nusantara.” Dalam Agama dan Kepercayaan Nusantara. Eds., Sumanto Al Qurtuby dan Tedi Kholiludin. Semarang: eLSA Press, 2019.

Qasim, Muhammad. Membangun Moderasi Beragama Umat melalui Integrasi Keilmuan. Gowa: Alauddin University Press, 2020.

Ratini, Ni Made. “Konversi Agama dari Agama Hindu Kaharingan ke Agama Kristen di Desa Sakakajang Kec. Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau.” Belom Bahadat, Vol. 8, No. 2 (2019): 1-15. https://doi.org/10.33363/bb.v8i2.214.

Saifuddin, Lukman Hakim. Moderasi Beragama. Jakarta: Kementerian Agama RI, 2019.

Samsu. Metode Penelitian: Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development. Jambi: Pusaka, 2017.

Scharer, Hans. Ngaju Religion: The Conception of God Among A South Borneo People. Dordrecht: Springer, 1963.

Schiller, Anne. Small Sacrifices: Religious Change and Cultural Identity Among The Ngaju of Indonesia. New York: Oxford University Press, 1997.

Suparlan, Parsudi. “Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa sebagai Wujud Kebudayaan Spiritual.” Dalam Dialog Budaya Spiritual. Ed., Tim Ditjenbud. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, 2000.

Susi. “Eksistensi Penganut Hindu Kaharingan dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Kota Palangka Raya.” Satya Widya: Jurnal Studi Agama, Vol. 4, No. 1 (2021): 25-42. https://doi.org/10.33363/swjsa.v4i1.646.

Suwarno. “Budaya Huma Betang Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah dalam Globalisasi: Telaah Konstruksi Sosial.” Lingua, Vol. 14, No. 1 (2017): 89-102.

Suyitno. Metode Penelitian Kualitatif: Konsep, Prinsip, dan Operasionalnya. Tulungagung: Akademia Pustaka, 2018.

Trachtenberg, Joshua. Jewish Magic and Superstition: A Study in Folk Religion. Philadelphia, PA: University of Pennsylvania Press, 2004.

Ukur, Fridolin. Tuaiannya Sungguh Banyak: Sejarah Gereja Kalimantan Evangelis Sejak Tahun 1835. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002.

Usop, Linggua Sanjaya. “Pergulatan Elit Lokal Kaharingan dan Hindu Kaharingan: Representasi Relasi Kuasa dan Identitas.” Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Vol. 6, No. 2 (2016): 157-167.

Wainarisi, Yane Octavia Rismawati, dan Stynie Nova Tumbol. “Perubahan Makna Teologi Sungai Kahayan bagi Masyarakat Bukit Rawi.” Manna Rafflesia, Vol. 9, No. 1 (2022): 139-153.

Wilson. “Makna Upacara Nyaki Tihi Adat Dayak Ngaju di Desa Samba Danum Katingan, Kalimantan Tengah.” Kontekstualita, Vol. 26, No. 2 (Desember 2009): 41-56.

Wright, Christopher J. H. The God I Don’t Understand: Reflections on Though Questions of Faith. Grand Rapids, MI: Zondervan, 2008.

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana, 2017.

Yusuf S., Hernadirsae, Duye, Ayae, dan Cuding Boy. Wawancara. Tarusan Danum. 31 Juli 2022.

Diterbitkan

2023-07-08

Cara Mengutip

Tumbol, S. N., & Wainarisi, Y. O. R. . (2023). Folk Christian Community pada Jemaat Kristen di Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Resort Pendahara Katingan. Indonesian Journal of Theology, 11(1), 1-31. https://doi.org/10.46567/ijt.v11i1.289