Dapur dan Allah
Rekonstruksi Teologis Makna Sosio-Religi-Kultural Dapur dalam Masyarakat Minahasa
DOI:
https://doi.org/10.46567/ijt.v10i1.238Kata Kunci:
dapur, Minahasa, hospitalitas, makananAbstrak
Artikel ini berfokus membahas mengenai dapur sebagai ruang dan tempat dalam praktik sosio-religius-kultural orang-orang Minahasa. Satu hal yang identik dengan orang-orang Minahasa adalah kebiasaan pesta, di mana jamuan makan bersama merupakan salah satu bagian yang penting. Semua yang tersaji di meja makan bermula dari dapur. Oleh sebab itu, dapur adalah sebuah tempat dan ruang yang terintegrasi dengan tatanan sosial. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menunjukkan bahwa dapur tidak hanya sebatas tempat melakukan aktivitas memasak, namun juga berfungsi sebagai ruang untuk merefleksikan kehadiran Allah dalam kehidupan personal, keluarga dan komunitas. Dari rekonstruksi teologis terhadap maknanya, maka terungkap bahwa dapur adalah bagian penting dari upaya merawat relasi kekerabatan, komunitas dan juga keramahtamahan sebagai praksis dari penghayatan kehadiran Allah.
Unduhan
Referensi
Adam, L. Adat Istiadat Suku Bangsa Minahasa. Jakarta: Bhratara, 1976.
Ahasay, James David. “Food and Faith: Making Food and Eating Choices Based on Evidence and Faith.” D.Min. dissertation, George Fox University, 2018. https://digitalcommons.georgefox.edu/dmin/268.
Geertz, Clifford. The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books, 1973.
Kalangie, Nico S. “Orang Minahasa: Beberapa Aspek Kemasyarakatan dan Kebudayaan.” Peninjau, Vol. IV, No. 1, (1977): 3-65.
Kaunang, Karolina Augustien, dan Denni H.R. Pinontoan, eds. Teologi Perjumpaan: Pengalaman, Gagasan dan Refleksi (Buku Penghormatan HUT ke-78 Prof. Olaf H. Schumann dan Penghargaan atas Pengabdiannya untuk Fakultas Teologi dan PPsT UKIT). Tomohon: UKIT Press, 2017.
Louwerier, Jan. “Over Begrafenissen en Gebruiken Daaraan Verbonden in de Minahassa.” In Mededeelingen Van Wege Het Nederlandsche Zendelinggenootschap. Rotterdam: M. Wyt & Zonen, 1899.
Montoya, Angel F. Mendez. The Theology of Food: Eating and The Eucharist. Malden, MA: Wiley-Blackwell, 2009.
N. Graafland. Minahasa Masa Lalu dan Masa Kini. Terj. Yoost Kullit. Jakarta: Lembaga Perpustakaan Dokumentasi dan Informasi, 1987.
Niemann, G.K. Mededeelingen omtrent de Alfoersche taal van Noord-Oost Celebes. ‘s-Gravenhage: M. Nijhoff, 1870.
Pattinam, Jean Pricilya. “Kumawus di Minahasa: Suatu Tinjauan Teologis terhadap Makna Ibadah Akhir Perkabungan bagi Keluarga yang Berdukacita di Jemaat GMIM ‘Setia Kudus’ Pondang.” Skripsi, Fakultas Teologi UKSW, 2013.
Renwarin, Paul Richard. Matuari wo Tonaas. Jakarta: Cahaya Pineleng, 2007.
Schwarz, J. Albert. “Manewas.” In Mededeelingen Van Wege Het Nederlandsche Zendelinggenootschap. Rotterdam: M. Wyt & Zonen, 1903.
Singgih, Emanuel Gerrit. “Agama dan Kerusakan Ekologi: Mempertimbangkan ‘Tesis White’ dalam Konteks Indonesia.” GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian, Vol. 5, No. 2 (2020): 113-136. https://doi.org/10.21460/gema.2020.52.614.
Takenaka, Masao. Allah dan Nasi: Kebudayaan Asia dan Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.
Walangitan, Militia Kristi. “Sistem Nilai Budaya dalam Tradisi Kasesenan di Suku Tounsawang Minahasa.” Tesis, Fakultas Teologi UKSW, 2013.
Weichart, Gabriele. “Makan dan Minum Bersama: Feasting Commensality in Minahasa, Indonesia.” Anthropology of Food, Vol. S3 (2007): 1-48. https://doi.org/10.4000/aof.2212.
Wirzba, Norman, Food & Faith: A Theology of Eating. Cambridge: Cambridge University Press, 2011.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2022 Denni Pinontoan
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.