Locations of Theological Anthropology in Indonesia
A Postcolonial Literary Offer in Max Havelaar
DOI:
https://doi.org/10.46567/ijt.v9i1.190Kata Kunci:
Max Havelaar, kritik sastra, orientalisme, analisis poskolonial/dekolonial, antropologi teologisAbstrak
Kolonisasi mencakup banyak dimensi kehidupan, seperti teologi, ekonomi, sejarah, dan ide tentang kemanusiaan itu sendiri (antropologi). Di Indonesia, kolonisasi oleh Kerajaan Belanda telah memengaruhi kehidupan orang-orang Indonesia yang dijajah terutama sejak abad ke-18. Pandangan ganda dari kaum Orientalis dan orang-orang lokal yang dijajah telah mengganggu mentalitas orang-orang Indonesia, termasuk juga cara mereka memperlakukan sesama manusia. Situasi ini tidak dapat terlihat dengan mudah karena konstruksi sejarah itu sendiri telah dipengaruhi oleh para penjajah. Untuk melakukan penjejakan ulang sejarah agar sejarah dapat lebih diterima dan bermartabat, saya mencari catatan sejarah yang ada di luar ruang lingkup formal. Dengan demikian, saya mengajukan sebuah pandangan bahwa tugas dekolonial hadir di dalam pemanfaatan literatur sastra yang terkait dengan masanya. Dalam tulisan ini, saya menganalisis sebuah novel era kolonial, yakni Max Havelaar, di mana saya mengurai arsip sejarah yang tersembunyi yang ditawarkan baik di dalam maupun oleh teks. Melalui analisis ini, saya mempertimbangkan bagaimana arsip alternatif tersebut dapat memengaruhi imajinasi teologis seseorang dan mendorong (re-)konstruksi sebuah antropologi teologis yang dapat terlepas dari belenggu cara pandang orientalis Barat kulit putih.
Unduhan
Referensi
Abrams, M. H. Natural Supernaturalism: Tradition and Revolution in Romantic Literature. New York: W.W. Norton & Company, 1973.
Bakhtin, M. M. The Dialogic Imagination. Austin, TX: University of Texas Press, 1981.
Bhabha, Homi. The Location of Culture. Abingdon, OX: Routledge Classics, 2004.
Chakrabarty, Dipesh. Provincializing Europe: Postcolonial Thought and Historical Difference. Princeton, NJ: Princeton University Press, 2000.
Cone, James H. Black Theology and Black Power. 3rd ed. Maryknoll, NY: Orbis Books, 2018.
Encyclopædia Britannica. “Romanticism.” https://www.britannica.com/art/Romanticism.
Fanon, Frantz. Black Skin, White Masks. London: Pluto Press, 1986.
Foucault, Michel. The History of Sexuality: An Introduction. Vol. 1. New York: Vintage Books, 1990.
Gandhi, Leela. Postcolonial Theory: A Critical Introduction. New York: Columbia University Press, 1998.
Hall, Stuart. “Introduction.” In Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. Ed., Stuart Hall. London: Sage, 1997.
Haynes, Stephen R. Noah’s Curse: The Biblical Justification of American Slavery. New York: Oxford University Press, 2002.
Jones, Serene, and Clark M. Williamson. “What’s Wrong with Us? Human Nature and Human Sin.” In Essentials of Christian Theology. Ed., William C. Placher. Louisville, KY: Westminster John Knox Press, 2003.
Mangililo, Ira D. “Imago Dei: Sebuah Upaya Membaca Alkitab Sebagai Perempuan Indonesia dalam Konteks Perdagangan Orang di Nusa Tenggara Timur.” Indonesian Journal of Theology, Vol. 5, No. 2 (2017): 147-177. https://doi.org/10.46567/ijt.v5i2.23.
Migliore, Daniel L. Faith Seeking Understanding: An Introduction to Christian Theology. 2nd ed. Grand Rapids, MI: Eerdmans, 2004.
Mignolo, Walter D. Local Histories/Global Designs: Coloniality, Subaltern Knowledges, and Border Thinking. Princeton, NJ: Princeton University Press, 2000.
Mignolo, Walter D., and Catherine E. Walsh. On Decoloniality: Concepts, Analytics, Praxis. Durham, NC: Duke University Press, 2018.
Multatuli. Max Havelaar. Trans., Ingrid Dwijani Nimpoeno. Bandung: Qanita, 2019.
_______. Max Havelaar. of de koffi-veilingen der Nederlandsche Handel-Maatschappy. Amsterdam: J. de Ruyter, 1860.
_______. Max Havelaar: Or the Coffee Auctions of the Dutch Trading Company. Trans., Baron Alphonse Nahuÿs. Edinburgh: Edmonston & Douglas, 1860.
Niekerk, Carl. “Rethinking a Problematic Constellation: Postcolonialism and Its Germanic Contexts (Pramoedya Ananta Toer/Multatuli).” Comparative Studies of South Asia, Africa and the Middle East, Vol. 23, No. 1 & 2 (2003): 58-69. https://doi.org/10.1215/1089201X-23-1-2-58.
Said, Edward. Culture and Imperialism. New York: Vintage Books, 1993.
_______. Orientalism. New York: Vintage Books, 1979.
Salverda, Reinier. “The Case of the Missing Empire, or the Continuing Relevance of Multatuli’s Novel Max Havelaar.” European Review, Vol. 13, No. 1 (2005): 127-138. https://doi.org/10.1017/S1062798705000128.
Sinaga, Martin L. Identitas Poskolonial “Gereja Suku” dalam Masyarakat Sipil: Studi tentang Jaulung Wismar Saragih dan Komunitas Kristen Simalungun. Yogyakarta: LKiS, 2004.
Spivak, Gayatri Chakravorty. A Critique of Postcolonial Reason: Toward a History of the Vanishing Present. Cambridge, MA: Harvard University Press, 1999.
Toer, Pramoedya Ananta. “Best Story; The Book That Killed Colonialism.” The New York Times Magazine. April 18, 1999.
Zook, Darren C. “Searching for Max Havelaar: Multatuli, Colonial History, and the Confusion of Empire.” MLN, Vol. 121, No. 5 (2006): 1169-1189. doi:10.1353/mln.2007.0021.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2021 Toar B. Hutagalung
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.