Menuju Teologi Identitas
Kajian atas Rekonstruksi dan Representasi Moral Kristen Barat terhadap Makna Mu’kur di Minahasa
DOI:
https://doi.org/10.46567/ijt.v3i1.63Keywords:
Minahasa, Western Christianity, ancestors, theology of identityAbstract
In this article, I argue that issues, particularly with regard to concerns of "life after death" and the role of Minahasan forebears within the life of the community, have over time been shaped, reconstructed, and re-represented by a Western Christian moralism. A counterproposal is offered, in the form of a "theology of identity." Embracing an understanding of identity as being a summative projection of a "newborn spirit," this emerging approach to theologizing Minahasan identity offers a novel means to attend to certain turmoils that have festered within the life of the Minahasan church and its Christians.
Downloads
References
Balasurya, Tissa, Teologi Ziarah. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.
Bertling, C. T. “De Minahasische ‘Waroega’ en ‘Hockerbestattung’” In Nederlatuhch-Indie Oud en Nieuw XVI, Juni 1931. Den Haag, 1931.
Bosch, David J., Tranformasi Misi Kristen: Sejarah Teologi Misi yang Mengubah dan Berubah. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999.
Calvin, Yohanes,Institutio: Pengajaran Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
van den End, Th. Ragi Carita: Sejarah Gereja di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987.
Graafland, Nicolaus. Minahasa Masa Lalu dan Masa Kini. Terj. Yoos Kulit. Jakarta: Lembaga Perpustakaan Dokumentasi dan Informasi, 1987.
_______. Minahasa: Negeri, Rakyat, dan Budayanya. Terj., Lucy R. Montolalu. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1991.
Hale, Leonard. Jujur Terhadap Pietisme: Menilai Kembali Reputasi Pietisme dalam Gereja-gereja Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.
Hermann, K. T. Pengadjaran Agama Masehij Jang Pendekh Didalam Bahasa Melajuw dan Alifuru. Batavia, 1948.
Kaunang, R. B. Maengket: Kristalisasi Politik Identitas (ke)Minahasa(an). Yogyakarta: Intan Cendekia, 2010.
Kruijt, Albt. C. Het Animisme in den Indishen Archipel. S-Gravenhage M. Nijhoff, 1906.
Pantouw, Bertha, Beberapa Perubahan Kebudayaan di Minahasa Tengah 1829-1859. Disertasi. Universitas Indonesia, 1994.
Parekh, Bikhu. Rethinking Multiculturalism: Keberagaman Budaya dan Teori Politik. Terj., C.B Bambang Kuku Adi. Yogyakarta: Kanisius, 2008.
Pinontoan, Denni H. R., “GMIM dan Kebudayaan Minahasa Abad 21: Rangsangan Diskusi Disorientasi Panggilan Pelayanan GMIM dan Relasinya dengan Kebudayaan Minahasa, makalah yang disampaikan pada kuliah Umum Fakultas Teologi UKT, September 2014.
Pontororing, Junius Albert. Kekristenan di Minahasa: Suatu Studi Tentang Sejarah Pekabaran Injil di Minahasa, Khususnya di Ratahan dan Peranan Agama Suku. Thesis. South East Asia Graduate School Of Theology, Singapore, 1985.
Renwarin, Paul Richard, Matuari wo Tonaas: Mamanua (jilid I). Pineleng: Cahaya Pineleng, 2007.
Singgih, Emmanuel Gerrit, Iman dan Politik dalam Era Reformasi di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Supit, Albert O., Augustien Kapahang-Kaunang, Kemerlien Ondang, eds. Kemandirian Berteologi: Pelayanan Tiada Akhir: Buku Penghormatan HUT ke-70 Pdt. Prof. Dr. Wilhelmus Absalom Roeroe. Tomohon: UKIT Press, 2003.
Supit, Bert. Minahasa: Dari Amanat Watu Pinawetengan sampai Gelora Minawanua. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan, 1986.
Tulaar, David H., ed. “Opoisme,” Teologi Orang Minahasa. Tomohon: Letak, 1993.
Wilken, G.A. Handleiding voor de Vergelijkende Volkenkunde van Nederlandsch-Indië. Leiden: Brill, 1893.
Published
How to Cite
Issue
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.